Don't Show Again Yes, I would!

Sungai Santan Telah Mati

Khoirun Nisa

Satu generasi telah mendewasa

Sungai Santan menangis meratapi kematiannya

Menambah daftar luka bumi Kalimantan

Kulitnya tak lagi segar dan jernih

Tubuhnya kotor, dipenuhi keringat para angkara

Alirannya telah meradang

Dipenuhi sisa-sisa emas hitam

Dikubur lumpur penuh dengan racun

Tak ada lagi yang berani berziarah

Atau menari-nari dalam basah

Sebab buaya mandi di sana, dengan penuh duka juga darah

Karena rumahnya telah dijarah

Oleh penaja, disulap menjadi tambang

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Space Iklan Disewakan