Kosmopolitan.id, Samarinda – Dinamika politik yang terjadi menjelang perhelatan Pilkada serentak tahun ini begitu beragam. Terkhusus di Samarinda, tentu masyarakat sangat mengenal dengan petahana Walikota Samarinda Andi Harun (AH).
Sebelumnya, perhatian publik tertuju pada pergantian pucuk pimpinan di DPD Gerindra Kaltim yang dijabat oleh AH selama tujuh tahun. Namun sejak 15 Juli 2024, Ketua DPD Gerindra Kaltim resmi berganti ke tangan G Budisatrio. Hal itu diputuskan oleh Ketua umum DPP Gerindra Prabowo Subianto yang juga menjadi presiden terpilih untuk lima tahun ke depan.
Namun AH tetap bersikeras mengikuti pilkada lewat kendaraan partai. Kini ia memutuskan untuk menggandeng Saefuddin Zuhri yang berasal dari Partai NasDem. Dukungan dari partai-partai parlemen di DPRD Samarinda mulai berdatangan, mulai dari PKS, Demokrat dan sejumlah partai-partai besar lainnya, termasuk PDI Perjuangan.
Rekomendasi partai berlogo banteng ini pun diberikan kepada bakal pasangan calon (bapaslon) Andi Harun-Saefuddin sejak Selasa (27/8/2024). Kini menyisakan Partai Golkar yang belum memutuskan pilihannya.
“Bau-banya bakal gabung ke kita (AH-Zuhri) juga. Tapi belum bisa saya pastikan, hanya saja indikasinya sudah semakin dekat,” kata AH.
Dirinya mengakui dalam perhelatan pilkada tahun ini, sejak awal tak ingin berkoar-koar secara berlebihan. Termasuk keputusannya menggandengn Saefuddin Zuhri, baru belakangan diketahui publik menjelang pendaftaran pasangan calon.
Berdasarkan informasi KPU Samarinda, pembukaan pasangan calon dimulai dari tanggal 27-29 Agustus 2024. Namun tim kemenangan bersepakat untuk mendaftar di hari terakhir pendaftaran, lantaran masih harus melihat perkembangan yang ada.
“Kami tidak banyak ngeshare dalam lima bulan terakhir ini, karena menghindari GR (Gede Rasa) karena bisa menjadi geger. Biarpun kami merasa didukung ternyata tidak, akhirnya menimbulkan kegaduhan di ruang publik. Setelah jadi kenyataan baru disampaikan,” tutupnya. (Redaksi)