Kosmopolitan.id, Samarinda – Menjelang Idulfitri, fluktuasi harga bahan pokok menjadi perhatian utama bagi masyarakat. Untuk memastikan harga tetap stabil dan stok pangan mencukupi, Komisi II DPRD Samarinda aktif melakukan pemantauan di berbagai pasar tradisional.
Ketua Komisi II DPRD Samarinda, Iswandi menegaskan bahwa pihaknya terus mengawasi kondisi pangan, terutama dalam menghadapi lonjakan permintaan saat Ramadan dan mendekati Lebaran.
“Kita harus menjaga stok kebutuhan masyarakat, terutama menjelang lebaran,” ujar Iswandi.
Ia menjelaskan, kenaikan harga pangan biasanya terjadi di awal Ramadan dan semakin meningkat sepekan menjelang Idulfitri. Faktor-faktor seperti harga BBM, kemacetan, dan jarak distribusi turut mempengaruhi lonjakan harga di pasaran.
Pada akhir Februari lalu, sejumlah komoditas di Pasar Segiri mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan. Harga telur ayam, yang sebelumnya berada di kisaran Rp 52 ribu hingga Rp 55 ribu per rak, naik menjadi Rp 58 ribu. Sementara itu, harga cabai yang semula berkisar Rp 60 ribu hingga Rp 80 ribu per kilogram melonjak menjadi Rp100 ribu per kilogram.
Selain bahan pokok, DPRD Samarinda juga menaruh perhatian terhadap ketersediaan gas LPG tiga kilogram yang menjadi kebutuhan utama masyarakat. Kendati demikian, dirinya berharap langkah pengawasan ini dapat membantu menjaga daya beli masyarakat dan mencegah spekulasi harga di pasaran.
Dengan koordinasi yang baik antara pemerintah, pedagang, dan distributor, stabilitas harga diharapkan tetap terjaga hingga usai perayaan Idulfitri.
“Jika ada indikasi kenaikan harga, nanti Pemkot Samarinda akan melakukan operasi pasar,” tandasnya. (ADV/DPRD/SAMARINDA)