Kosmopolitan.id, Samarinda – Kekecewaan publik terhadap layanan distribusi BBM dan gas elpiji bersubsidi oleh Pertamina sudah seringkali terjadi.
Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Abdul Rohim menyebut masyarakat sudah terlalu sering menjadi korban dari sistem yang tak berpihak dan janji-janji manis yang tak pernah ditepati oleh perusahaan tersebut.
“Pertamina sudah terlalu sering ingkar. Masalah distribusi BBM, harga gas elpiji, sampai janji CSR seperti bengkel gratis tak pernah diwujudkan,” kata Rohim.
Rohim bahkan mendorong masyarakat untuk mempertimbangkan langkah hukum kolektif, sebagai bentuk perlawanan atas lemahnya tindakan dan pengawasan yang dilakukan Pertamina di daerah.
“Ini bukan soal bisnis tapi terkait hajat hidup orang banyak. Kalau Pertamina tidak mau berubah, publik harus bersuara,” tegasnya.
Tak hanya harga gas yang kerap kali melambung, ia juga menyoroti antrean panjang pengisian BBM dan kenaikan harga yang kerap terjadi pada momen-momen krusial. Ironisnya, semua itu selalu dijawab dengan penjelasan normatif tanpa realisasi solusi.
“Setiap rapat dengar pendapat mereka datang bawa dokumen, presentasi solusi. Tapi ujung-ujungnya nihil dan tidak ada eksekusi. Ini bentuk pelecehan terhadap lembaga perwakilan rakyat dan pengabaian terhadap hak dasar masyarakat,” katanya.
Ia pun menilai kondisi ini sebagai cermin dari lemahnya kontrol distribusi serta indikasi adanya praktik mafia gas yang dibiarkan terus beroperasi.
“Sistem distribusinya dipegang penuh Pertamina. Kalau sampai harga liar di pasar, berarti ada pembiaran. Itu artinya mereka harus bertanggung jawab,” ujarnya.
Lebih lanjut, Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menyesalkan posisi pemerintah daerah yang hanya berperan sebagai pendamping, tanpa memiliki kewenangan penuh dalam tata niaga energi. Padahal, ketika terjadi kelangkaan atau lonjakan harga, daerah yang lebih dulu jadi sasaran kritik publik.
“Kita ini cuma pendamping tapi giliran ada masalah, yang dicaci maki pemerintah daerah, ini tidak adil,” pungkas Rohim. (ADV/DPRD/SAMARINDA)