Kosmopolitan.id, Samarinda – DPRD Kota Samarinda mulai menyoroti kinerja Varia Niaga dalam mengendalikan harga bahan pokok di pasar. Menjelang Idulfitri, perusahaan daerah ini diharapkan mampu menjaga stabilitas harga, tetapi efektivitasnya masih dipertanyakan.
Ketua Komisi II DPRD Samarinda, Iswandi menegaskan bahwa Varia Niaga tak bisa semata-mata berorientasi pada bisnis. Menurutnya, perusahaan daerah ini juga memegang tanggung jawab sebagai instrumen pengendalian inflasi.
“Peran Varia Niaga bukan hanya sebagai perusahaan yang berorientasi pada profit, tetapi juga sebagai instrumen pengendalian inflasi. Stabilitas harga bahan pokok harus menjadi prioritas utama,” kata Iswandi.
Dalam evaluasi yang dilakukan Komisi II belum lama ini, terungkap bahwa selama ini Varia Niaga tidak menerima penyertaan modal dari pemerintah daerah. Namun, laporan keuangan terbaru mencatat adanya tambahan modal Rp10 miliar pada 2024.
“Serapan anggarannya belum diketahui, saya masih perlu mempelajari laporan keuangannya serta bagaimana penggunaannya dalam cash flow (arus kas),” ujarnya.
Sebagai bagian dari pengawasan, DPRD juga meninjau manajemen perusahaan sepanjang 2024 serta membahas rencana kerja dan anggaran untuk 2025.
“Jika ada yang dinilai tidak rasional, maka tidak perlu dilanjutkan,” tutupnya. (ADV/DPRD/SAMARINDA)
