Kosmopolitan.id, Samarinda – Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Samarinda belum berjalan sepenuhnya. Meskipun program ini sudah dimulai secara resmi pada Senin (20/1) di SDN 004 Kecamatan Samarinda Utara, dua dapur umum lainnya masih belum beroperasi karena kendala peralatan.
Padahal, dalam perencanaan awal, tiga dapur umum disiapkan untuk memenuhi kebutuhan makanan bergizi bagi siswa. Namun, keterlambatan distribusi peralatan membuat dua dapur lainnya belum bisa berfungsi.
Komandan Kodim 0901 Samarinda Kolonel Inf Yusub Dody Sandra menyatakan bahwa program ini memang harus dijalankan secara bertahap. Selain dapur yang sudah beroperasi di Samarinda Utara, dua lokasi lain yang disiapkan berada di Jalan Suryanata Perumahan Wiratama dan Jalan Antasari Gang Keluarga.
“Dua dapur di Samarinda Ulu masih dalam tahap persiapan karena alat-alatnya belum tiba dari Jakarta,” ungkapnya.
Setiap dapur umum dalam program MBG harus memenuhi standar dari Badan Gizi Nasional (BGN), termasuk kapasitas minimal 3.000 porsi makanan per hari untuk sekolah di sekitarnya. Yusub berharap dapur-dapur yang belum beroperasi bisa segera diaktifkan, tetapi prosesnya tetap harus menunggu keputusan dari BGN sebagai pihak yang berwenang.
“Distribusi makanan akan dilakukan secara bertahap, dengan sekolah penerima manfaat MBG berada dalam radius maksimal 6 kilometer,” tambahnya.
Di sisi lain, masyarakat juga diberi kesempatan untuk terlibat langsung dalam program ini melalui seleksi Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia batch 3. Rekrutmen ini bertujuan mencari tenaga yang akan ditempatkan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
“Proses seleksi ini mencakup posisi ketua SPPG, ahli gizi, serta perekrutan 47 warga sekitar dapur umum sesuai dengan kriteria yang ditetapkan BGN,” tukasnya. (Redaksi)