Kosmopolitan.id, Samarinda – Harapan untuk mendapatkan akses pendidikan yang lebih baik kini terbuka bagi keluarga miskin dan miskin ekstrem di Samarinda. Pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial (Kemensos) menggagas pendirian sekolah rakyat yang ditujukan untuk membantu kelompok masyarakat rentan secara ekonomi.
Tak tanggung-tanggung, anggaran sebesar Rp 280,7 miliar disiapkan untuk membangun fasilitas ini, termasuk di Kota Samarinda. Informasi tersebut disampaikan dalam pertemuan antara Kemensos dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Samarinda.
Masyarakat di kawasan Palaran, khususnya yang tinggal di sekitar eks lahan SKOI dekat Stadion Palaran, akan menjadi salah satu pihak yang diuntungkan. Sebab, lahan milik Pemkot di kawasan itu akan dijadikan lokasi pembangunan sekolah rakyat. “Lahannya disiapkan pemkot, spesifikasi teknisnya sudah diberikan oleh pusat karena pembangunannya memang dari mereka semua,” ungkap Wali Kota Samarinda, Andi Harun.
Sembari menunggu proses pembangunan, proses belajar mengajar bagi siswa sekolah rakyat akan berlangsung lebih dulu di Kampus Melati, Samarinda Seberang. “Siswa akan mulai belajar Juli nanti. Untuk sementara waktu, mereka akan menggunakan fasilitas Kampus Melati,” lanjut Andi Harun.
Kelompok sasaran untuk program ini ditentukan berdasarkan data dari Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos PM) Samarinda. Untuk tahap awal, sebanyak 100 siswa akan direkrut, masing-masing 50 orang untuk jenjang SMP dan 50 orang untuk SMA. “Kami utamakan siswa yang sudah berumur agar dalam 4-5 tahun bisa terlihat hasilnya,” jelas Kepala Disdikbud Samarinda, Asli Nuryadin.
Meski dimulai dari jenjang SMP dan SMA, masyarakat tidak perlu khawatir. Setelah bangunan sekolah rakyat rampung, program ini juga akan membuka penerimaan siswa dari jenjang SD. “Desain sekolahnya dari pusat, kapasitasnya nanti bisa sampai 2.000 siswa, dan kualitasnya akan setara dengan SMP 16 Terpadu di Loa Bakung,” pungkas Asli. (Redaksi)